Rabu, 26 Maret 2014

Sistem Kemasyarakatan, Pemerintahan, Filsafat, dan Kepercayaan Pada Masa Hindu-Budha di Indonesia



Sistem Kemasyarakatan, Pemerintahan, Filsafat, dan Kepercayaan Pada Masa Hindu-Budha di Indonesia
a.       Sistem Kemasyarakatan
Sistem kasta merupakan penggolongan masyarakat berdasarkan tingkat atau derajat orang yang bersangkutan. Setiap orang sudah ditentukan kastanya. Sistem kasta ini muncul dalam masyarakat Indonesia setelah ada hubungan dengan India. Terdapat empat kasta yaitu kasta Brahmana, Ksatria, Weisya dan Sudra. Sistem kasta ini bukan asli Indonesia.
b.      Sistem Pemerintahan
Di bidang pemerintahan dengan masuknya pengaruh Hindu maka muncul pemerintahan yang dipegang oleh raja. Semula pemimpinnya adalah kepala suku yang dianggap mempunyai kelebihan dibandingkan warga lainnya(primus interpares).
c.       Sistem Filsafat
Akulturasi filsafat Hindu Indonesia menimbulkan filsafat Hindu Jawa. Misalnya, tempat yang makin tinggi makin suci sebab merupakan tempat bersemayam para dewa. Itulah sebabnya raja-raja Jawa (Surakarta dan Yogyakarta) setelah meninggal dimakamkan di tempat-tempat yang tinggi, seperti Giri Bangun, Giri Layu (Surakarta), dan Imogiri (Yogyakarta).
d.      Sistem Kepercayaan
Nenek moyang bangsa Indonesia mempunyai kepercayaan menyembah roh nenek moyang (animisme) juga dinamisme dan totemisme. Namun, setelah pengaruh interaksi kebudayaan Hindu–Buddha masuk terjadilah akulturasi system kepencayaan sehingga masyarakat Indonesia mulai ada yang menganut agama Hindu dan Buddha.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar